Minggu, 05 Juni 2016

TEKNIK BAHAN




Dalam memproduksi suatu barang, bahan merupakan salah satu komponen utama yang penting dan perlu diketahui secara pasti penggunaannya bagi suatu produk.

Macam bahan dapat kita bagi :

-          Bahan logam
-          Bahan polimer
-          Bahan keramik
-          Bahan komposit

SIFAT BAHAN


Sifat khas bahan untuk industri perlu dikenal secara baik karena bahan tersebut digunakan untuk berbagai macam keperluan dalam berbagai keadaan.
Sifat-sifat bahan yang diinginkan antara lain :

-          Mekanis
-          Elektris
-          Magnetis
-          Fisik
-          Kimia

BAHAN LOGAM


1. BESI DAN BAJA

Besi dan baja paling banyak dipakai sebagai bahan industri yang selain nilai ekonomisnya juga karena sifat-sifatnya yang bervariasi.
Misalkan bahan tersebut mempunyai berbagai sifat dari yang paling lunak dan mudah dibuat dan yang paling keras dan sangat sulit dibuat.
Dari unsur besi berbagai bentuk struktur logam dapat dibuat sehingga besi dan baja disebut bahan yang kaya dengan sifat-sifat.
Salah satu sifat baja yang paling penting adalah kekuatan, tetapi karena pada umumnya apabila kekuatan kita tingkakan keuletannya menurun, maka kekuatan yang berlebihan menyebabkan kerusakan karena bantuan.
Sifat dari baja dapat kita perbaiki dengan suatu bahan paduan dengan menambahkan Ni, Cr, Ma, Mn, atau campuran dari unsur-unsur tersebut. 

Baja paduan akan mempunyai kelebihan :

-          kekuatan yang lebih tinggi dan keuletan yang lebih baik.
-          Untuk pengerasan tidak diperlukan pendinginan dengan cepat.
-          Ketahanan terhadap korasi yang lebih baik.
-          Ketahanan terhadap panas yang lebih baik tanpa terjadinya perubahan strukturnya.

MACAM BAJA DAN PEMAKAIANNYA


Baja karbon untuk konstruksi mesin menurut N

Standart dan Macam

Lambang

Kekuatan Tarik

      ( kg/mm2 )

Kekuatan Tarik

(MPa)


Baja karbon untuk konstruksi mesin menurut N 702
Bd 34
Bd 37
Bd 41
Bd 44
Bd 50
Bd 60
Bd 70
34
37
41
44
50
60
70
340
370
410
440
500
600
700

Baja tuang untuk konstruksi mesin menurut N 709


Bd.t. 38
Bd.t. 45
Bd.t. 52
Bd.t. 60
Bd.t. 70
38
45
52
60
380
450
520
600

Baja karbon untuk konstruksi mesin menurut JIS

Standart dan Macam

Lambang

Kekuatan Tarik
( kg/mm2 )
Kekuatan Tarik
(MPa)


Baja karbon konstruksi mesin
(JIS G 4501)
S30C
S35C
S40C
S45C
S50C
S55C

48
52
55
58
62
66

480
520
550
580
620
660

Batang baja yang difinis dingin

S35C-D
S45C-D
S55C-D
53
60
72

530
600
720

Baja paduan poros menurut JIS.

Standart dan Macam

Lambang

Kekuatan Tarik

( kg/mm2 )

Kekuatan Tarik

(MPa)

Baja khrom nikel
(JIS G 4102)
SNC 2
SNC 3
SNC21
SNC22
85
95
80
100
850
950
800
1000


Baja khrom nikel molibden
(JIS G 4103)
SNCM 1
SNCM 2
SNCM 7
SNCM 8
SNCM22
SNCM23
SNCM25
85
95
100
105
90
100
120
850
950
1000
1050
900
1000
1200


Baja khrom
JIS G 4104)
SCr 3
SCr 4
SCr 5
SCr21
SCr22
90
95
100
80
85
900
950
1000
800
850



Baja khrom molibden
(JIS G 4105)
SCM 2
SCM 3
SCM 4
SCM 5
SCM21
SCM22
SCM23
85
95
100
105
85
95
100
850
950
1000
1050
850
950
1000

2. BESI COR

Besi cor merupakan bahan yang banyak digunakan sebagai bahan coran dimana pada umumnya mengandung karbon lebih dari 2% dan juga menganding paduan Si, Mn, P dan S yang dapat memperbaiki sifat-sifatnya.

Pada umumnya besi cor mempunyai warna :
-          Kelabu yang disebabkan oleh grafit yang terjadi pada waktu pembekuan mempunyai keuletan yang baik.
-          Putih yang disebabkan oleh bahan austenit yang mengkristal oleh pendinginan yang cepat dan sangat keras.

              Besi cor menurut N.

Standart dan macam

Lambang

Kekuatan Tarik

( kg/mm2 )
Kekuatan Tarik
(MPa)


Besi cor menurut
N 715


B.t.14
B.t.18
B.t.22


14
18
22


140
180
220


                   Besi cor menurut JIS.

Standart dan Macam

Lambang

Kekuatan Tarik

( kg/mm2 )

Kekuatan Tarik (MPa)



Besi cor kelabu
(JIS G 5501)


FC20
FC25
FC30
FC35


20
25
30
35

200
250
300
350

3. TEMBAGA DAN PADUANNYA

Tembaga murni untuk keperluan industri dicairkan dari tembaga yang diproses dengan elektrolisa dan diklasifikasikan menjadi tiga macam menurut kadar oksidasi dan cara deoksidasi yaitu :

-          Tembaga ulet
-          Tembaga deoksidasi
-          Tembaga bebas oksigen

Pada umumnya pada tembaga murni terdapat unsur gas yang mempengaruhi sifat dari tembaga tersebut. Misalkan 02 dapat mempengaruhi getasnya, makin banyak 02 makin getas tembaga ini, juga H2 kalau terlalu banyak akan bereaksi dengan 02 menjadi H20 dalam bentuk gelembung-gelembung sehingga menimbulkan cacat pada permukaannya.

PADUAN TEMBAGA

Tembaga dapat membentuk suatu unsure paduan dengan mencampur dengan unsure logam lainnya sehingga dapat digunakan untuk bermacam-macam keperluan.

KUNINGAN
Kuningan adalah campuran antara tembaga dan seng, dimana kadar sengnya minimum adalah 10%.Untuk memperbaiki sifat dari kuningan dapat juga kita campurkan Pb,Sn,Al,Mn,Fe, dan Ni dalam perbandingan tertentu :

Paduan tembaga utama tempaan.

Paduan

Komposisi Kimia Utama
            (%)

Kekuatan

Tarik
(kg/mm2)
Kekuatan Tarik (MPa)

Perpan-

jangan

(0%)

Penggunaan

Kuningan 70-30
Kuningan 60-40
Kuningan pemotongan bebas.
Kuningan admiralty

Brons fosfor
Brons Mangan


Brobs Aluminium

Perak German


Cupronickel
Brons Berilium

70Cu-30Zn
60Cu-40Zn
61,5Cu-35,5Zn-3,0pb

71,0Cu-28,0Zn-1,0Sn

94,8Cu-5,0Sn-0,25P
58,5Cu-39,2Zn-1,0Sn-1,0Fe-0,3Mn

95,0Cu-5,0A1

65,0Cu-17,0Zn-18,0Ni

70,Cu-30,0Ni
98,0Cu-2,0Be
32,6
37,8
34,3

32,5

35,0
45,5


38,6

40,7


40,0
48,5
326
378
343

325

850
455


386

407


400
485
60
45
53

65

58
35


65

40


45
35


Emas tiruan, penarikan dalam
Pemrosesan logam tipis
Sekrup, baud

Kondensor, kuningan kapal dgn seng
Tinggi untuk komponen kapal
Roda gigi, pegas
Poros baling-baling kapal


Untuk industri kimia, bahan tahan korosi
Untuk penarikan dalam, perhiasan, pengukur.

Tembaga putih, pipa tahan korosi
Paduan penuaan, pegas.

4. ALUMINIUM DAN PADUANNYA

Aluminium merupakan logam ringan dan mempunyai ketahanan korosi dan hantaran listrik yang baik serta sifat-sifat yang baik lainnya sebagai logam. Dengan penambahan Cr,Mg,Si,Zn,Ni akan menambah baiknya sifat-sifat dari aluminium misalnya bertambah baiknya kekuatan mekanik, ketahanan terhadap korosi dan ketahanan terhadap keausan.

ALUMINIUM MURNI

Aluminium didapat dalam cair dengan elektrolisa dan mencapai kemurnian 99,58%.

Sifat-sifat mekanik aluminium

Sifat-sifat
Kemurnian Al (%)

99,996
Dianil
Kemurnian
Al (%)

99,996
75%dirol dingin
Kemurnian Al (%)

>99,0
Dianil
Kemurnian
Al (%)

>99,0
H18
Kekuatan tarik (kg/mm2)
Kekuatan tarik (MPa)
Kekuatan mulur (0,2%) (kg/mm2)
Perpanjangan (%)
Kekerasan Brinell
4,9
49
1,3
48,8
17
11,6
116
11,0
5,5
27
9,3
93
3,5
35
23
16,9
169
14,8
5
44

 

PADUAN

Paduan Al-Mg mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap korosi dan juga disebut HIDRONALIUM paduan dengan 2-3% Mg dapat mudah ditempa, dirol, diekstrusi.

Sifat-sifat mekanik paduan Al-Mg.
 
Paduan
 
Keadann

Kekuatan Tarik (kg/mm2)

Kekuatan
 Tarik (MPa)


Perpan-
jangan (%)

Kekuatan geser (kg/mm2)

Kekuatan Geser (MPa)

5052
(Al-2,5Mg-0,25Cr)


0
H38


21,9
28,8

219
288

30
8

12,7
16,9

127
169

5056
(Al-5,2Mg-0,1Mn-0,1Cr)


29,5
43,6

29,5
40,8

295
408

35
6

18,3
23,2

183
232

 

PADUAN Al-Mg-Si

Kalau sedikit Mg ditambahkan pada Al, pengerasan penuaan sangat jarang terjadi, tetapi apabila secara simultan mengandung Si maka dapat dikeraskan dengan penuaan panas.

Sifat-sifat mekanik Al-Mg2-Si.
Paduan
Keadaan
Kekuatan Tarik (kg/mm2)
Kekuatan Tarik
(MPa)
Perpan-jangan (0%)
Kekuatan geser
(kg/mm2)
Kekuatan Geser (MPa)


6061


0
T4
T6


12,6
24,6
31,6

126
246
316

30
28
15

8,4
16,9
21,0

84
169
210


6063


T5
T6
T83


19,0
24,6
26,0


190
246
260

12
12
11

11,9
15,5
15,5

119
155
155

 

PADUAN Al-Mg-Zn

Paduan ini dapat dibuat keras sekali dengan penuaan, tetapi sangat getas karena terjadi retakan yang disebabkan oleh korosi, dan untuk memperbaiki sifat ini maka ditambahkan Mn atau Cr.
Sifat-sifat mekanik paduan 7075.
Perlakuan Panas
Kekuatan Tarik
(kg/mm2)
Kekuatan Tarik
(MPa)
Perpan-
Jangan (%)

(a)
Perpan-
Jangan (%)

(b)
Kekerasan


Rockwell
Kekerasan


Brinell
Kekuatan
Geser
(kg/mm2)
Kekuatan Geser (MPa)
Bukan klad
Bukan klad
Bukan klad
Bukan klad
Bukan klad
Bukan klad
Bukan klad
Bukan klad
Bukan klad

0
T6


23,2
58,4

232
584

17
11

16
11

E60-70
B85-95

60
150

15,5
33,8

155
338
Klad
Klad
Klad
Klad
Klad
Klad
Klad
Klad
Klad

0
T6

22,5
53,4

225
534

17
11

-
-

-
E88-111

-
-

15,5
32,3

155
323

(a)    Pelat tipis 1,6 mm, (b) Batang bulat Ø 12,5

BAHAN POLIMER


Polimer adalah bahan dengan berat molekul diatas 10000 dan mempunyai struktur dan sifat-sifat yang rumit disebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang jauh lebih besar dibandingkan dengan senyawa yang berat atomnya rendah.
Umumnya suatu polimer dibangun oleh satuan struktur tersusun secara berulang diikat oleh gaya tarik-menarik yang kuat yang disebut ikatan kovalen, dimana setiap atom dari pasangan terikat menyumbangkan satu electron untuk membentuk sepasang electron.
Bahan polimer yang mempunyai berat molekul besar dan berikatan kovalen mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari bahan organic yang mempunyai berat molekul rendah.
Bahan molekul yang mempunyai berat molekul besar mencair dengan sangat kental dan tidak menguap kalau dipanaskan dan tidak larut pada zat pelarut dan kalau bias larut viskositasnya sangat tinggi.
Bahan polimer itu akan terurai karena panas dan menjadi karbon pada tahap akhir tanpa penguapan.
Bahan polimer biasa terbentuk oleh satuan struktur secara berulang dan unit tersebut dinamakan MONOMER.
Contoh : MONOMER ETILEN menjadi POLIETILEN

Sifat termik dan mekanik sangat berbeda dan tergantung pada temperatur.

-          Struktur rantai memberikan sifat termoplastik dengan menaikkan temperatur dapat mencair dan mengalir. Bahan seperti ini disebut TERMOPLASTIK
-          Struktur 3 dimensi menjadi keras karena pemansan, tidak bersifat dapat mengalir karena pemanasan. Bahan seperti ini disebut RESIN TERMOSET.
-          Polimer yang mempunyai strutur hubungan silang seperti karet menunjukkan sifat ELASTOMER dapat berdeformasi karena diregangkan dan kembali keasal bila dilepas.
Beberapa diantara polimer rantai seperti polietilen, nylon dsb mempunyai molukul-molekul yang tersusun secara teratur membentuk kristal, bahan tersebut dinamakan polimer kristal meskipun tidak seluruhnya mengkristal. Temperatur dimana kristal dalam polimer itu mencair dinamakan TITIK CAIR POLIMER.










Kekuatan tarik, tekan dan lentur bahan polimer.

Kekuatan
Tarik
(MPa)
Perpan-
jangan (%)
Modulus
Elastik
(GPa)
Kekuatan
Tekan
(MPa)
Kekuatan
Lentur
(MPa)
Resin termoset
Resin fenol (Bakelit)
- Tanpa pengisi
- Dengan bubuk kayu
- Dengan asbes
- Dengan serat gelas


49-56
45-70
38-52
36-70


1,0-1,5
0,4-0,5
0,18-0,50
0,2


5,2-7
5,6-12
7-21
23,1


70-210
154-252
140-240
120-240


84-105
59-84
56-98
70-420

Resin melamin :
- Dengan pengisi
- Dengan selulosa

-
49-91

-
0,6-1,0

-
8,4-9,8

-
175-301

-
70-112

Resin urea :
- Dengan selulosa

42-91


0,4-1,0

7-10,5

175-310

70-112

Resin polister :
- Dengan pengisi
( coran kayu )
- Dengan serat gelas
- Dengan serat sintetik

42-91

175-21
31-42

< 5

0,5-5,0
-

2,1-4,2

5,6-14]
-

91-250

105-210
140-210

59-161

70-280
70-84

Resin epoksi :
- Dengan pengisi (coran)
- Dengan serat gelas


28-91
98-21

3-6
4

2,4
2,1

105-175
210-260

93-147
140-210
Resin termoplastik

Stiren :
- G.P.
- Dikopolimerkan dengan akrilonitril
- ResinABS


45-63
66-84

16-63


1,0-2,5
1,5-3,5

10-140


2,8-3,5
2,8-3,9

0,7-2,8


80-112
98-119

17-77


69-98
98-133

25-94

Nilon :
- Nilon 6
- Nilon 66

71-84
49-84

25-320
25-200

1,0-2,6
1,8-2,8

46-85
50-92

56-112
56-96

Polietilen :
- Masa jenis tinggi
- masa jenis rendah

21-38
7-14

15-100
90-650

0,4-1
0,14-0,24

22
-

7
-

Polipropilen :
-

33-42

200-700

1,1-1,4

42-56

42-56

Resin PVC :
- Kaku
  dengan pemlastis

35-63
7-24

2-40
200-400

2,4-4,2
-

56-91
07-12

70-112
-

Poliasetal :
( Delrin )


61
15-40
ext. 75


2,4-2,8

126

84-98
Polikarbonat :
-


56-66

60-100

22

77

77-91
Politetrafluoroetilen :
( Teflon )


14-31

200-400

0,4

119

-
Baja lunak
- Untuk konstruksi
  0,1-0,2%C


380

30

300

380

-
Sifat-sifat khas bahan polimer pada umumnya adalah sebagai berikut :
  1. Mampu cetak adalah baik. Pada umumnya temperatur relatif rendah bahan dapat dicetak dengan penyuntikan, penekanan, ekstrusi, dan seterusnya, yang menyebabkan ongkos pembuatan lebih rendah dari pada untuk logam dan keramik.
  2. Produk yang ringan dan kuat dapat dibuat. Berat jenis polimer rengah dibandingkan dengan logam dan keramik, yaitu 1,0-1,7, yang memungkinkan membuat barang kuat dan ringan.
  3. Banyak diantara polimer bersifat isolasi listrik yang baik. Polimer mungkin juga dibuat konduktor dengan jalan mencampurnya dengan serbuk logam, butiran karbon dan sebagainya.
  4. baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan zat kimia. Pemilihan bahan yang baik akan menghasilkan produk yang mempunyaisifat-sifat baik sekali. (contoh : politetrafluoroetilen, dsb ).
  5. Produk-produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat dibuat tergantung pada cara pembuatannya. Dengan mencampur zat pemplastis, pengisi dan sebagainya sifat-sifat dapat berubah dalam daerah yang luas. Sebagai contoh polivinil klorida dengan zat pemplastis karet dengan pengisi ( serbuk karbon ), plastik diperkuat serat gelas ( FRP = fiberglass reinforced plastics ) dsb.
  6. Umumnya bahan polimer lebih murah.
  7. Kurang tahan terhadap panas. Hal ini sangat berbeda dengan logam dan keramik. Walaupun ketahanan panas bahan polimer tidak sekuat logam dan keramik, pada penggunaannya harus cukup diperhatikan.
  8. Kekerasan permukaan yang sangat kurang. Bahan polimer yang keras ada, tetapi masih jauh dibawah kekerasan logam dan keramik.
  9. Kurang tahan terhadap pelarut. Umumnya larut dalam zat pelarut tertentu kecuali beberapa bahan khusus seperti politetrafluoretilen. Kalau tidak dapat larut, mudah retak karena kontak yang terus-menerus dengan pelarut dan disertai adanya tegangan. Karena itu perlu perhatian yang cukup.
  10. Mudah termuati listrik secara elektrostaik. Kecuali beberapa bahan yang khusus dibuat agar menjadi hantaran listrik, kurang hogroskopik dan dapat dimuati listrik.
  11. Beberapa bahan tahan abrasi, atau mempunyai koefisien gesek yang kecil. Dengan melihat berbagai sifat yang disebutkan diatas, maka sangat penting untuk dapat memilih bahan yang paling cocok.

BAHAN KERAMIK

Keramik adalah bahan padat anorganik yang bukan logam dan bahan keramik ini adalah bahan dasar penyusunan kerak bumi seperti :
Si02, Al03, Ca0, Mg0, K20, Na20
Dimasa lalu keramik umumnya dibuat dari bahan baku alam, karena akhir-akhir dibuatkeramik dengan sifat-sifat khasnya yang baru telah dibuat dengan mempergunakan bahan tiruan yang sangat murni dan dengan pembuatan proses terkendali.
Produk tersebut dinamakan KERAMIK HALUS yang memiliki sifat-sifat khas fungsional dalam elektromagnetik, mekanik, optik, ermal, biokimia. Sekarang keramik banyak dipakai diberbagai bidang termasuk penggunaan diruang angkasa, elektronik dan industri mekanik dan dimasa mendatang pengembangan keramik akan pesat.

SIFAT – SIFAT BAHAN KERAMIK

 

Berbagai jenis telah lamadipergunakan baru bagi keramik telah dikembangkan sebagaimana telah terlihat dalam studi luas mengenai karbida silikan ( SiC ) dan nitrida ( Si3N4 ) sebagai bahan untuk turbin dan motor yang sangat efisien

Pada umumnya keramik memiliki sifat-sifat yang baik yaitu :

Keras, kuat dan stabil pada tempertur tinggi.

Tetapi keramik bersifat getas dan mudah patah, sehingga sifat-sifat mekanik dari keramik diketahui dengan baik.

KEKUATAN DAN STRUKTUR


Kekuatan keramik sensitive terhadap struktur, dimana factor utama yang mempengaruhi struktur keramik dan juga kekuatannya ialah :

-          Kehalusan permukaan
-          Volume dan bentuk dari pori
-          Ukuran dan bentuk butir
-          Jenis dan bentuk fasa batas dari butir
-          Cacat yang disebabkan oleh tegangan dalam seperti halnya tegangan termal.

SIFAT KIMIA


Salah satu sifat khas dari keramik adalah kestabilan kimia, sehingga dapat digunakan untuk melapisi suatu permukaan untuk menahan sifat asam dan alkali.

KERAMIK PUTIH


Keramik putih adalah keramik yang terdiri dari 3 komponen utama.
Dengan cara pembakarannya maka keramik putih kita golongkan menjadi :

-          KERAMIK TANAH : Benda bakar yang berwarna putih, tak bersifat seperti kaca, strukturnya rapat mempunyai daya serap air kurang lebih 3%.
-          KERAMIK BATU : Benda bakar yang rapat, tidak mempunyai kepermeabalan terhadap gas atau cairan tanpa glasur dan tidak tembus cahaya.
-          PORSELEN : Juga rapat dan kedap udara seperti keramik batu dan jernih karena adanya fasa gelas dalam jumlah banyak.

Dari ketiga macam keramik ternyata porselen mempunyai tempertur pembakaran tertinggi, namuntemperatur terseburtergantung dari bahan mentahnya serta perbandingan campurannya.

KOMPOSISI KERAMIK PUTIH


Dari ketiga bahan mentah keramik putih dapat kita katakana sebagai berikut :

-          Lempeng yang akan memberikan keplastisan dan kekuatan selama pembentukan dan membentuk mulit dan fasa cair pada pembakaran.
-          Felspar akan meleleh pada temperatur tinggi, dan berperilaku sebagai pengikat.
-          Flint kurang reaktif meskipun pada teperatur tinggi, dan merupakan suatu pengisi untuk mempertahankan bentuk benda, meskipun dapat menjadi lelehan yang sangat kental pada temperatur tinggi.

Perbedaan kwalitas dari suatu produk adalah perbedaan campuran dari jenis lempung dan velspar dan volumenya.

Misalnya :

1.Lempung dikurangi
Felspar ditambah
Maka vitrikasi akan terjadi pada temperatur rendah. Volume dari lelehan
bertambah dan sifat tembus cahaya akan baik.

2. Dengan lebih banyak lempung maka vitribasi tidak akan terjadi sampai temperatur tinggi.
Porselen akan mudah dibentuk dan mempunyai kekuatan mekanik yang baik serta ketahanan listriknya yang tinggi.

Dengan demikian maka kwalitas dan kwantitas dari lempung merupakan factor yang utama dalam metoda pembuatan produk.
 

BAHAN KOMPOSIT


Komposit adalah kombinasi antara dua atau lebih bahan yang memiliki sejumlah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh masing-masing komponennya, dimana komponen tersebut tidak dibatasi pada polimer saja tetapi dapat termasuk logam dan keramik. Pembahasan disini dibatasi pada komposit dan bahan polimer saja.

Pada umumnya resin fenol, resin urea, resin melamin dan resin termoset lainnya sukar dicetak dan kurang kuat pada penggunaan tunggalnya.

Untuk memperkuat resin dapat dilakukuan dengan serat gelas, serat karbon, whiser atau asbes. Dalam hal ini hampir semua bahan polimer dipergunakan mulai dari resin termoset yaitu polister, epoksi, fenol dll sampai pada resin termoplastik yaitu polimid, polikarbonat, politilen, tereftalat dll.

Bahan penguat yang paling banyak digunakan ialah serat gelas, dari gelas non-alkali (gelas jenis E)

Sifat-sifat dari serat gelas ini adalah :
-          Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, kira-kira 1000 kali lebih kuat dari kawat baja.
-          Masa jenisnya 40% dari baja.
-          Modulus elastisitetnya sedikit lebih rendah dari baja.

Selain daripada serat gelas, sekarang banyak digunakan serat karbon, yang dibuat dari serat akrilik, disinter dan digrafitkan.
Sifat-sifat dari serat karbon adalah :
-          Kekuatan tariknya agak lebih rendah dari serat gelas tetapi dapat diabaikan.
-          Masa jenisnya kira-kira 20% lebih rendah dari serat gelas.
-          Modulus elatisitetnya jauh lebih baik dari serat gelas.

Karena memiliki sifat yang lebih baik dalam kekuatan per masa jenis dan modulus elastisitetnya disbanding dengan bahan lain maka penggunaannya makin meluas sebagai bahan dari pesawat terbang, mobil dll dimana sifat ringan, kuat dan elastis diperlukan.

Sekarang bahan kevlar (poliparafenilen–tetraftalamid) yang merupakan salah satu dari amidaromatik mulai dikembangkan secara besar-besaran suatu penguat untuk komposit karena mempunyai sifat-sifat :
-          Kekuatan tariknya sangat tinggi.
-          Masa jenisnya sangat kecil (1,4)
-          Modulus elastisitet yang baik

Selain dari serta tersebut diatas terdapat juga serat lain seperti whisker, silikan karbida, boron, dll, tetapi yang paling banyak digunakan adalah serat gelas.

Tabel dibawah ini menunjukkan kekuatan dari beberapa penguat dan plastik yang diperkuat.

Beberapa sifat serat unggul.

Serat
Kekuatan
tarik
(GPa)
Perpan
jangan
Patah (%)
Masa
jenis
(g/cm3)
Modulus
Young
(GPa)

Karbon (Dasar rayon viskus)
Karbon* (Dasar PAN)
Gelas (Jenis E)
Baja
Kevlar
Nilon 66
Polister


2,0
1,8
3,2
3,5
3,2
0,9
1,1

0,6
0,5
2,3
2,0
6,5
14,0
9,0

1,66
1,99
2,54
7,80
1,44
1,14
1,38

350
400
75
200
57
7
15
* Jenis modulus tinggi

Pemilihan bahan komposit perlu diperhatikan agar supaya cocok menurut sifat-sifatnya sehingga saling memperkuat matriks dari komposisi.

1 komentar:

  1. malam kak,saya melihat tulisan kakak tentang bahan,untuk tanya2 sedikit tentang baja bisa disambung ga kak dengan email atau apa,sorry kak soale masih awam.....🙏🙏

    BalasHapus