Crankshaft, Cylinder
head, Katup, kepala
silinder,komponen
Utama mesin, kruk as, Piston, poros
engkol, Silinder, torak, valve
Silinder terdapat pada blok mesin. Blok mesin biasanya
terbuat dari besi cor kelabu. Karena besi cor kelabu memiliki daya tahan aus
yang cukup baik selain itu harganya cukup murah. Sebagai perbandingan: harga
besi cor kelabu di Indonesia ± Rp 5000,00 /kg, sedangkan besi cor nodular ±
7500,00/kg-nya. Saluran air pendingin (water jacket) tercetak didalam blok
mesin dan mengelilingi setiap silinder. Beberapa jenis mesin menggunakan
cylinder liner yang di masukkan (pressed) ke dalam blok mesin, sehingga apabila
aus dapat diganti. Sistem ini biasa disebut sistem wet liners (apabila dinding
luar cylinder liner bersentuhan langsung dengan air pendingin) dan dry liners
(apabila dinding luar cylinder liners tidak bersentuhan langsung dengan air
pendingin). Paduan aluminium saat ini makin banyak digunakan sebagai bahan blok
mesin, terutama untuk mesin-mesin yang berukuran kecil, dengan tujuan untuk
mengurangi berat, sehingga akan diperoleh power to weight ratio yang baik.
Crankshaft (kruk as/poros engkol) biasanya
terbuat dari steel forging (baja yang ditempa). Besi cor nodular juga dapat
dipakai sebagai bahan crankshaft pada mesin-mesin tugas ringan. Crankshaft
dipasang pada blok mesin dan disangga oleh main bearing. Jumlah main bearing
maksimum adalah jumlah silinder + 1. Crankshaft memiliki poros-poros eksentrik,
yang biasa disebut crank throw. Connecting rod (batang penghubung/stang seher)
dipasang pada setiap crank throw. Pada setiap main bearing dan crankthrow
dipasang journal bearing (metal) yang terbuat dari bronze, babbit, atau
aluminium. Crankcase (ruangan crankshaft) tertutup rapat pada bagian bawahnya
oleh oil pan (karter) yang biasa terbuat dari aluminum cor atau plat baja yang
dipress. Oil pan berfungsi sebagai penampung oli untuk sistem pelumasan.
Piston (torak) terbuat dari paduan aluminium, sedangkan
pada mesin-mesin besar berkecepatan rendah biasanya terbuat dari besi cor.
Piston berfungsi sebagai penyekat silinder sekaligus mentransmisikan tekanan gas
hasil pembakaran ke crank throw dengan perantaraan connecting rod. Connecting
rod biasanya terbuat dari baja atau material paduan lainnya (aluminium,
titanium, dll). Connecting rod terpasang pada piston dengan perantaraan piston
pin yang terbuat dari baja. Piston pin biasanya berlubang untuk mengurangi
beratnya. Piston biasanya dilengkapi dengan ring piston yang berfungsi sebagai
penyekat gas hasil pembakaran agar tidak bocor ke dalam crankcase sekaligus
juga berfungsi sebagai pengatur aliran oli untuk melumasi dinding silinder.
Cylinder head (kepala silinder) berfungsi untuk menutup silinder,
dan terbuat dari paduan aluminium atau besi cor. Cylinder head harus kuat dan
kaku sehingga gaya-gaya dari gas hasil pembakaran yang beraksi ke cylinder head
dapat didistribusikan secara merata ke blok mesin. Komponen-komponen cylinder
head terdiri dari busi (untuk motor bensin) atau fuel injector (untuk motor
diesel) dan komponen-komponen mekanisme katup.
Katup (valve) biasanya terbuat dari baja paduan yang
ditempa (forged alloy steel) atau keramik (hasil pengembangan/penelitian
insinyur-insinyur di mercedes benz). Pendinginan katup buang yang beroperasi
pada temperatur sekitar 700° C dapat dicapai dengan mengisikan sodium pada
lubang stem katup. Dengan proses evaporasi dan kondensasi sodium dapat
menghantarkan panas dari kepala katup yang panas ke daerah stem katup yang
lebih dingin. Stem katup bergerak naik turun di dalam valve guide (bushing
katup). Sebuah pegas katup dipasang pada setiap valve stem dengan menggunakan
spring washer dan split keeper, yang berfungsi menahan katup agar tetap
tertutup.
Camshaft (noken as/poros
bubungan) terbuat dari besi cor atau baja tempa dan setiap cam berfungsi untuk
membuka atau menutup katup. Permukaan cam biasanya dikeraskan agar ketahanan
aus-nya meningkat. Untuk motor 4 langkah, kecepatan putar camshaft adalah
setengah dari kecepatan putar crankshaft
Tidak ada komentar:
Posting Komentar