Turbocharger
Turbocharger adalah kompressor yang digerakkan oleh turbin dari gas buang mesin.
Prinsip kerjanya adalah merubah energi panas/kalor dari gas buang menjadi
energi mekanis untuk menaikan tekanan udara yang masuk ke intake manifold
(saluran masuk udara bilas). Yang manjadi pertanyaan? Kenapa tekanan udara yang
masuk kedalam manifold harus dinaikkan?
Prinsip kerja pembakaran
dalam silinder
Perbandingan udara dan bahan bakar dalam silinder adalah sangat penting untuk mendapatkan performa pembakaran yang baik. Pada umumnya bahan bakar hidrokarbon menghasilkan pembakaran yang optimal jika campuran udara dan bahan bakar dekat didaerah stoichiometric (equivalence ratio =1, semua reactance bereakasi, tanpa ada oksigen atau bahan bakar yang tersisa).
Perbandingan udara dan bahan bakar dalam silinder adalah sangat penting untuk mendapatkan performa pembakaran yang baik. Pada umumnya bahan bakar hidrokarbon menghasilkan pembakaran yang optimal jika campuran udara dan bahan bakar dekat didaerah stoichiometric (equivalence ratio =1, semua reactance bereakasi, tanpa ada oksigen atau bahan bakar yang tersisa).
Disatu sisi,
proses pemasukan udara dalam silinder relatif konstan (berhubungan dengan
desain awal sebuah mesin) terhadap putaran mesin (kecuali mesin dengan variable
valve trains (VVT) yang kapasitas udaranya bisa diatur). Sehingga proses
penambahan bakar bakar dalam silinder tidak akan effectif lagi untuk
meningkatkan performa mesin jika tanpa dibaringi dengan penambahan udara dalam
silinder (ingat, optimasi pembakaran hanya terjadi pada daerah ER=1). Proses
penambahan udara kedalam silinder dipengaruhi oleh beberapa parameter:
1. densitas udara (dipengaruhi oleh temperature),
2. kecepatan udara masuk (dipengaruhi oleh tekanan udara masuk)
2. bukaan maksimal valve
3. waktu bukkaan valve
Dengan asusmsi No. 2 dan 3 konstan dan memiliki batasan yang ketat, dan berkaitan dengan desain mesin secara global, sehingga hanya point no 1 dan 2 yang dapat dijadikan sebagai “agen perubahan”.
1. densitas udara (dipengaruhi oleh temperature),
2. kecepatan udara masuk (dipengaruhi oleh tekanan udara masuk)
2. bukaan maksimal valve
3. waktu bukkaan valve
Dengan asusmsi No. 2 dan 3 konstan dan memiliki batasan yang ketat, dan berkaitan dengan desain mesin secara global, sehingga hanya point no 1 dan 2 yang dapat dijadikan sebagai “agen perubahan”.
Dengan menggunakan prinsip kontinyuitas dari mekanika
fuida, Q (kapasitas udara) = V (kecepatan) x A (open area), maka hanya dengan
merubah kecepatan udara masuk, kapasitas udara dalam silinder akan meningkat
(dengan asumsi, densitas konstan). Dengan menggunakan alat yang dapat
meningkatkan kecepatan aliran udara dalam silinder (misal blower) maka prinsip
ini dapat digunakan untuk menaikkan jumlah udara dalam silinder.
Dengan
menggunakan turbocharger yang memanfaatkan tekanan gas buang untuk menggerakkan
turbin dan kompressor, tekanan dan kecepatan udara yang masuk ke ruang bakan
akan meningkat dan dengan sedirinya jumlah udara yang bisa ditampung dalam
silinder juga meningkat. Meningkatnya jumlah udara dalam silinder, mumungkinkan
kita untuk menambahkan bahan bakar lebih banyak lagi, sehingga power yang
dihasilkan oleh silinder juga meningkat.
Problem, dengan meningkatnya tekanan udara hasil
kompressi dari kompressor akan meningkatkan temperatur udara itu sendiri (ingat
persamaan gas ideal (state condition), pv=nRT). Peningkatan temperatur udara
tersebut akan menurunkan densitas udara mendekati densitas sebelum terkompresi,
sehingga fungsi turbocharger tidak “begitu” effektif untuk meningkatkan jumlah
udara dalam silinder. Solusinya, temepratur udara setelah dikompress harus
diturunkan untuk meningkatkan densitas. Caranya? tunggu tulisan berikutnya
tentang intercooler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar