Minggu, 29 Mei 2016

PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING






BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Seiring pesatnya perkembangan teknologi dimasa sekarang dunia otomotif dan industri sangat berperan aktif dalam menunjang perkembangan kehidupan kita sebagai sarana transformasi maupun fasilitas lainnya. Pada umumnya masyarakat berusaha agar kendaraan-kendaraan yang dimiliki selalu dalam kondisi yang baik dan usia penggunaan dapat diperpanjang , namun hal tersebut perlu kita terapkan dengan suatu sistem perawatan. Kita mengetahui bahwa setiap kendaraan memerlukan suatu sistem untuk merubah kecepatan yang dihendaki. Untuk merubah kecepatan sesuai yang diinginkan oleh pengemudi kita memerlukan suatu alat yang disebut kopling , yang berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan hubungan antara mesin dan trasmisi.
Beberapa masalah yang sering dihadapi dalam pengoperasiannya adalah kopling slip, penyetelan kopling yang kurang tepat, hal seperti ini dapat diakibatkan oleh kurangnya perawatan dan pengecekan pada komponen kopling. Untuk mengatasi masalah diatas perlu diadakan perawatan yang baik dan benar. Hal ini sangat penting demi terjaganya kelancaraan  kendaraan serta keselamatan terhindar dari kecelakaan yang dapat mengakibatkan kerusakan yang timbul. Begitu pula didalam dunia industri, sabuk dan pulley pasti sering digunakan untuk mentransmisikan daya yang dihasilkan oleh mesin dalam suatu proses produksi. Maka dari itu, penting juga untuk mengetahui tentang jenis – jenis sabuk dan pulley yang biasa digunakan dalam dunia industri.

B.            Tujuan
·                Mengetahui komponen komponen dari kopling.
·                Mengetahui cara melakukan perawatan dan perbaikan pada kopling.
·                Mengetahui macam – macam pulley dan sabuk penggerak

C.           Rumusan Masalah
·                Apa saja komponen-komponen dari kopling?
·                Bagaimana cara melakukan perawatan dan perbaikan pada kopling?
·                Apa saja macam – macam pulley dan sabuk penggerak?

D.           Manfaat
·                Bisa mengenali komponen – komponen apa saja yang terdapat pada kopling
·                Bisa melakukan perawatan dan perbaikan pada kopling
·                Mengetahui macam – macam pulley dan sabuk penggerak






















BAB II
LANDASAN TEORI

A.           Pengertian  Kopling
Kopling adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya atau putaran, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam yaitu kopling tetap maupun dalam keadaan berputar yaitu kopling tidak tetap.
Kopling ini letaknya diantara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin dengan transmisi dan kopling ini bagian yang mutlak untuk setiap kendaraan bermotor, dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil-hasil pembakaran didalam silinder mesin.

B.            Prinsip Kerja Kopling
Pada saat mesin hidup atau dalam keadaan berjalan, plat kopling terjepit pada roda penerus sehingga apabila roda penerus berputar plat kopling tersebut terbawa dalam putaran, kopling berputar dan putaran diteruskan keroda belakang.
Pada saat pedal kopling diinjak, cicin penahan tertarik kebelakang plat kopling itu bebas tidak terbawa oleh utaran roda penerus dan hubungan terputus, jika pedal kopling dilepas, maka cicin penekan kembali seperti semula menjepit plat kopling itu pada roda penerus kemudian plat kopling itu terbawa dalam putaran roda penerus dan hubungan tersambung. Adapun urutan pemindahan tenaga sebagi berikut:
·                Pada saat kopling berhubungan
Pada saat pedal kopling tidak diinjak plat tertekan kearah roda penerus oleh plat penekan karena adanya tekanan dari coil spring. Apabila poros engkol berputar plat kopling berhubungan dengan alur alur input shaft, hal ini menyebabkan infut shaf berputar searah putaran kopling. Akibatnya tenaga mesin dipindahkan ke transmisi.

·                Pada saat kopling tidak berhubungan         
Ketika pedal kopling ditekan release bearing menekan tuas penekan kopling tekanan pressure lever berlawanan dengan tekanan dengan coil spring, hal ini menyebabkan pressure plate tertarik kearah luar sehingga kopling bebas dan tidak tejadi perubahan tenaga mesin ke input shaft

C.    Pemeriksaan dan Perbaikan Kopling
1.             Periksa keolengan roda penerus/fly wheel
Menggunakan dial indikator, ukur keolengan roda penerus. Keolengan maksimum : 0,1 mm.

Gambar 1. Mengukur keolengan roda penerus/fly wheel
  1. Periksa kedalam paku keling pada clutch disc dengan jangka sorong
Kedalaman kepala paku keling minimum 0,3 mm. Bila diketahui ada kelainan ganti plat kopling.

Gambar 2. Mengukur kedalaman kepala paku keling

  1. Periksa pegas diafragma dari keausan
Menggunakan kapiler (jangka sorong), ukur kedalaman dan pegas diafragma . limit kedalaman 0,6 mm dan lebar 5,0 mm.
Gambar 3. Mengukur pegas diafragma
  1. Periksa kondisi release bearing dari keolengan atau macet
Putar bantalan dengan tangan sambil memberikan tekanan pada arah aksial. Bila bantalan macet atau oleng, gantilah dengan yang baru.
Gambar 4. Memutar release bearing dengan tangan

D.           Gangguan Pada Kopling
1.             Kopling Slip
Kemungkinan Penyebab
Cara Mengatasi
Gerak bebas pedal kopling kurang
Setel gerak bebas pedal
Permukaan plat kopling beroli/Aus
Diberihkan/diganti plat kopling
Pedal Pegas diafragma/penekan rusak
Ganti tutup kopling
2.             Kopling Berisik
Kemungkinan Penyebab
Cara Mengatasi
Bantalan pilot kopling Aus
Ganti bantalan pilot
Bantalan pembebas aus/rusak
Ganti bantalan pembebas
Garpu pembebas/ pertalian kopling macet
Perbaiki seperlunya

3.             Kopling Bergetar
Kemungkinan Penyebab
Cara Mengatasi
Pelat kopling beroli/aus
Ganti pelat kopling
Pelat penekan rusak
Ganti tutup kopling
pegas diafragma bengkok
Ganti tutup kopling

E.     PULI
1.        Macam – macam Puli
Dalam pemakaian sehari – hari banyak dijumpai macam puli diantaranya :
a.       Puli Datar
Puli ini kebanyakan dibuat dari besi tuang, ada juga yang dari baja. Yang mungkin padat, beruji atau poros dan bentuk lain yang dibuat sebaik mungkin.
b.      Puli Mahkota
Puli ini lebih efektif dari puli datar, karena sabuknya sedikit menyudut sehingga untuk slip relative lebih sukar. Derajat ketirusannya bermacam – macam menurut kegunaannya, tapi maksimum yang diperbolehkan adalah 1/8 inchi untuk setiap 1 feet.
2.        Kegunaan Puli
Puli merupakan tempat sabuk untuk pemindah daya.
3.        Prinsip kerja Puli
a.         Jika pemindah daya dengan perbandingan transmisi tidak terlalu besar bisa digunakan tanpa puli penegang.
b.        Jika pemindahan daya dengan perbandingan transmisi besar dan jarak poros dekat, maka perlu dipasang puli penegang.
4.        Ukuran dan bahan Puli
Puli pada umumnya dibuat dari bahan besi tuang dan ada juga dari baja dengan bentuk yang bervariasi. Kekuatan puli dihitung berdasarkan kekuatan bagian – bagiannya, terutama kekuatan jari – jari, kekutan pelek, dan kekuatan naf ( diameter leher poros ) yang digunakan.

F.     SABUK PEMINDAH/PENGGERAK
1.        Macam – macam sabuk penggerak
Sabuk penggerak dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.       Sabuk penggerak datar
b.      Sabuk penggerak V
c.       Sabuk Penggerak Datar
Sabuk penggerak datar digolongkan menjadi 3 kelas :
a.              Sabuk penggerak convensional
Yaitu sabuk penggerak datar tanpa gigi – gigi celah dan variasi yang lain.
b.             Sabuk penggerak berurat
Sabuk penggerak ini pada dasarnya adalah sabuk penggerak datar yang dibentuk atau dibuat berurat – urat pada sisi bawahnya untuk menambah keuntungannya. Bagian sabuk penggerak yang datar membantu memindahkan gaya dan urat – uratnya melengkapi tarikan tersebut didalam alurnya. Sabuk penggerak ini walaupun hampir sama dengan sabuk penggerak V, tetapi berbeda prinsip kerjanya. Kemampuan sabuk penggerak ini tergantung dari tebal sabuknya dan juga tergantung dari gesekan antara alur dan uratnya. Tegangannya lebih besar dari pada sabuk penggerak datar convensional.

c.              Sabuk penggerak positive
Variasi yang lain dari sabuk penggerak datar adalah sabuk penggerak positive, biasanya diketahui dengan nama Timing Belt. Pada dasarnya sabuk penggerak ini adalah sabuk penggerak datar yang bagian bawahnya dibuat berurat – urat melintang dan berfungsi seperti pada roda gigi maupun rantai – rantai penggerak.
2.             Kegunaan Sabuk Penggerak
Sabuk penggerak banyak digunakan untuk :
a.       Industri – industry
b.      Automotive
c.       Pertanian
d.      Dll
Sabuk penggerak untuk mesin – mesin industry dan mesin – mesin pertanian selalu dibuat dengan standard potong silang, tapi kalau untuk mesin – mesin automotive kurang baik karena untuk automotive mempunyai ukuran – ukuran khusus. Karena perbedaan konstruksi dan metoda pabriknya bentuk potongan silangnya, ukuran – ukuran dan termasuk juga sudut antara dua dinding ada sedikit perbedaan. Walaupun standard potongan silang ini dapat diganti – ganti sabuk penggeraknya pada standard pulinya.
3.      Prinsip kerja sabuk penggerak
Sabuk penggerak adalah suatu peralatan dari mesin – mesin yang bekerjanya berdasarkan dari getaran. Melalui gesekan ini yaitu antara puli dengan sabuk penggerak, gaya melingkar (circumferensial) dapat dipindahkan dari puli penggerak ke puli yang digerakkan. Perpindahan gaya ini tergantung dari tekanan sabuk penggerak ke permukaan puli, maka ketegangan dari sabuk penggerak sangatlah penting dan bila terjadislip, kekuatan geraknya akan berkurang.
Sabuk penggerak datar ini memberikan : fleksibel, menyerap hentakan, pemindahan kekuatan yang efisien pada kecepatan tinggi, tahan panas terhadap kikisan panas dan murah harganya. Sabuk penggerak datar ini dapat dipakai pada puli yang kecil. Karena sabuk ini ditentukan untuk tekanan tinggi maka juga mengakibatkan beban yang besar bagi bantalan.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan pada makalah ini yaitu:
  1. Perawatan yang dilakukan pada kopling seharusnya dilakukan secara preventive, dimana perawatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan ada sistem kopling selama kendaraan dioperasikan.
  2. Perawatan sistem kopling merupakan hal yang sangat penting dalam menyangkut keselamatan penumpang.
  3. Puli merupakan tempat sabuk untuk pemindah daya  dan puli terdiri dari 2 macam yaitu puli datar dan puli mahkota.
  4. Sabuk penggerak dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.       Sabuk penggerak datar
b.      Sabuk penggerak V
c.       Sabuk Penggerak Datar















DAFTAR PUSTAKA

Achadiyat, Suhadi. 1986. Automotif, Bandung: CV Angkasa
Resume “Elemen Mesin” tahun 2008/2009. STTGU Sumedang



























KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Perawatan dan Perbaikan Mesin Perkakas ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.Makalah tentang kopling, puli dan sabuk ini disusun berdasarkan apa yang penulis dapatkan dari pembelajaran yang diberikan dosen serta dari berbagai referensi yang penulis dapatkan.
Dengan tersusunnya makalah ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulis mengharapkan bahwa makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang setidaknya, dipelihara dan digunakan sebagaimana mestinya.
Akhirnya penulis sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan makalah yang akan dibuat berikutnya, penulis sangat mengharapkan saran serta dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua itu kesempurnaan makalah ini dapat tercapai.



                                                                       Ketapang, 11 Nopember 2015



                                                                                           Penulis,



 
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...................................................................................            
DAFTAR ISI.................................................................................................           

BAB   I      PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang.....................................................................           
B.   Tujuan...................................................................................           
C.   Rumusan Masalah................................................................           
D.   Manfaat................................................................................           

BAB   II    LANDASAN TEORI
A.      Pengertian Kopling...............................................................           
B.       Prinsip Kerja Kopling...........................................................           
C.       Pemeriksaan dan Perbaikan Kopling....................................          
D.      Gangguan Pada Kopling......................................................           
E.       Puli                                                                                                  
F.        Sabuk Pemindah/Penggerak.................................................           

BAB   III   PENUTUP
                   A.   Kesimpulan...........................................................................           

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................         


sekian dulu yang bisa gue share kepada teman sekalian, godd luck !!! :)
note: keterangan gambar from google see you...




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar